Pengembangan ide proyek
Langkah pertama dalam siklus proyek
adalah mengidentifikasi isyu yang mungkin dapat ditangani oleh suatu proyek.
Biasanya untuk ini diperlukan ‘penilian kebutuhan’ untuk mengetahui apa saja
kebutuhan masyarakat dan siapa saja yang terpengaruh. Hanya pada waktu kita
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, kita dapat merancang proyek
yang efektif. ‘Penilaian Kebutuhan’ ditindak lanjuti dengan ‘penilaian kapasitas’
untuk mengetahui kekuatan apa saja yang dimiliki oleh masyarakat tersebut yang
dapat digunakan untuk menangulangi masalah yang ada. Proyek harus bertujuan
untuk memperkuat kelemahan yang ada. Beberapa orang memilih untuk mengunakan
istilah ‘appreciative enquiry’ dari pada ‘penilaian kebutuhan’ dan ‘penilaian
kapasitas’. Dalam hal ini, proses dimulai dengan ‘penilaian kapasitas’ dengan
bertanya kepada masyarakat.
B.Formulasi Proyek
Formulasi kebijakan publik adalah
langkah yang paling awal dalam proses kebijakan public secara keseluruhan. Oleh
karenanya, apa yang terjadi pada fase ini akan sangat menentukan berhasil
tidaknya kebijakan publik yang dibuat itu pada masa yang akan datang.
- Menurut Anderson (Dalam Winarno, 2007 : 93) formulasi kebijakan menyangkut upaya menjawab pertanyaan bagaimana berbagai alternatif disepakati untuk masalah masalahyang dikembangkan dan siapa yang berpartisipasi.
- Lindblom (dalam Solichin Abdul Wahab, 1997:16)mendefinisikan formulasi kebijakan publik ( public policy making ) sebagai berikut:
merupakan proses politik yang amat
kompleks dan analisis dimana tidak mengenal saat dimulai dan diakhirinya dan
batas dariproses itu sesungguhnya yang paling tidak pasti,serangkaian kekuatan
yang agak kompleks itu kita sebut sebagai pembuatan kebijakan publik, itulah
yang kemudian membuahkan hasil yang disebut kebijakan. (Nugrahvianti, 2013).
C.Mind Mapping
Mind map dalam bahasa Indonesia berarti peta pikiran (dari kata mind =
pikiran, dan map = peta). Pengertian mind map, menurut sang
pengembang, Tony Buzan, adalah suatu teknik mencatat yang menonjolkan sisi
kreativitas sehingga efektif dalam memetakan pikiran (Tony Buzan dan Barry,
2004). Teknik mencatat melalui peta pikiran (mind map) ini dikembangkan
berdasarkan bagaimana cara otak bekerja selama memproses suatu informasi.
Selama informasi disampaikan, otak akan mengambil berbagai tanda dalam bentuk
beragam, mulai dari gambar, bunyi, bau, pikiran, hingga perasaan. Selanjutnya
melalui pembuatan mind map, informasi tadi direkam dalam bentuk simbol,
garis, kata, dan warna. Mind map yang baik akan dapat menggambarkan pola
gagasan yang saling berkaitan pada cabang-cabangnya.
Manfaat Teknik Mencatat dengan Teknik
Mind Map Ada banyak manfaat atau keunggulan yang dapat diraih bila siswa menggunakan teknik mencatat mind map (peta pikiran) ini dalam kegiatan pembelajarannya, di antaranya:
Mind map meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun kelompok
Bila siswa terbiasa menggunakan teknik mind map (peta pikiran) ini dalam mencatat informasi pembelajaran yang diterimanya, tentu akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif. Penggunaan simbol, gambar, pemilihan kata kunci tertentu untuk dilukis atau ditulis pada mind map mereka merangsang pola pikir kreatif.
Mind map memudahkan otak memahami dan menyerap informasi dengan cepat
Catatan yang dibuat dengan teknik mind map dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain, apalagi oleh sang pembuatnya sendiri. Mind map membuat siswa harus menentukan hubungan-hubungan apa atau bagaimana yang terdapat antar komponen-komponen mind map tersebut.Hal ini menjadi mereka lebih mudah memahami dan menyerap informasi dengan cepat.
Mind map meningkatkan daya ingat
Catatan khas yang dibuat dengan mind map karena sifatnya spesifik dan bermakna khusus bagi setiap siswa yang membuatnya (karena melibatkan penggunaan dan pembentukan makna atar komponen mind map), akan dapat meningkatkan daya ingat mereka terhadap informasi yang terkandung di dalam mind map itu. (Faiq, 2013)
Manfaat Teknik Mencatat dengan Teknik
Mind Map Ada banyak manfaat atau keunggulan yang dapat diraih bila siswa menggunakan teknik mencatat mind map (peta pikiran) ini dalam kegiatan pembelajarannya, di antaranya:
Mind map meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun kelompok
Bila siswa terbiasa menggunakan teknik mind map (peta pikiran) ini dalam mencatat informasi pembelajaran yang diterimanya, tentu akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif. Penggunaan simbol, gambar, pemilihan kata kunci tertentu untuk dilukis atau ditulis pada mind map mereka merangsang pola pikir kreatif.
Mind map memudahkan otak memahami dan menyerap informasi dengan cepat
Catatan yang dibuat dengan teknik mind map dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain, apalagi oleh sang pembuatnya sendiri. Mind map membuat siswa harus menentukan hubungan-hubungan apa atau bagaimana yang terdapat antar komponen-komponen mind map tersebut.Hal ini menjadi mereka lebih mudah memahami dan menyerap informasi dengan cepat.
Mind map meningkatkan daya ingat
Catatan khas yang dibuat dengan mind map karena sifatnya spesifik dan bermakna khusus bagi setiap siswa yang membuatnya (karena melibatkan penggunaan dan pembentukan makna atar komponen mind map), akan dapat meningkatkan daya ingat mereka terhadap informasi yang terkandung di dalam mind map itu. (Faiq, 2013)
Definisi Mind Map
Mind Map adalah sebuah metode untuk mengelola informasi secara menyeluruh. Secara lengkap Mind Map dapat digunakan untuk:
Mind Map adalah sebuah metode untuk mengelola informasi secara menyeluruh. Secara lengkap Mind Map dapat digunakan untuk:
- menyimpan informasi
- mengorganisasikan informasi
- membuat prioritas
- belajar memahami informasi dalam konteksnya
- melakukan review atas sebuah materi pembelajaran
- mengingat informasi secara lengkap
Agar dapat memenuhi fungsi-fungsi di atas maka informasi dalam Mind Map
disajikan dengan cara menggabungkan kata dan gambar. Kata yang dipilih
merupakan kata kunci (keyword) yang dapat memberikan efek
stimulasi baik dalam logika berpikir maupun secara emosional. Sedangkan gambar
yang dipilih disesuaikan dengan asosiasi terhadap kata kunci sehingga berfungsi
mengaktifkan kelima indra dan kreativitas. Lewat penggunaan gambar, informasi
yang dicatat seolah-olah bisa didengarkan, disentuh, dirasakan, dicium dan
dilihat.
0 comments:
Post a Comment